sila la klik

Friday, November 13, 2009

Taburkan benih perbuatan, maka anda menerima suatu
kebiasaan. Taburkan benih kebiasaan, maka anda akan
menuai tabiat. Taburkan benih tabiat, maka anda menuai
nasib. Tiap-tiap orang memikirkan bagaimana mereka dapat
menentukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, tetapi semua
itu ditentukan oleh nasib.

Setiap orang memiliki nasibnya sendiri. Satu-satunya jalan
adalah mengikuti dan menerimanya di mana pun kita dibawa-
nya. Adalah lebih mudah memusnahkan atom sesuatu benda
daripada memisahkan antara orang dengan nasibnya. Kita
memerlukan perbuatan baik yang lebih banyak untuk mem-
pertahankan nasib baik, bukan nasib jelek.

Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana
telah tertulis rol yang akan kita jalani. Mesti pun bagaimana
kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu,
tiadalah dapat, tetapi patuh pada perintahnya.

Ketentuan nasib kita telah ditentukan oleh ALLAH sejak azali
lagi, namun kita kena berusaha, berdoa dan selebihnya ber-
tawakkal.


Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’ anhu, dia berkata:
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan
beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan: ’Sesungguhnya
setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya
selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah(air mani), kemudian menjadi
‘alaqah(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian
menjadi mudhghah(segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah
seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia
diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan
nasib celakanya atau keberuntungannya. Maka demi Allah yang tiada tuhan
selain-Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang melakukan amalan penduduk
surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga jarak antara dia dan
surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya,
lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia masuk ke dalamnya.
Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan amalan
penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak
antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang
telah ditetapka atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga
sehingga dia masuk ke dalamnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

No comments:

Post a Comment